Semarangkita.id – Setiap tanggal 22 Desember secara nasional di Indonesia diperingati sebagai Hari Ibu. Peringatan hari Ibu ini setiap tahunnya dirayakan untuk apresiasi terhadap peran seorang Ibu dan pengorbanan Ibu yang sangat luar biasa dalam membangun keluarga dan masyrakat. Bahkan ibu selama 9 bulan 10 hari menanggung beban mengandung sampai mempertaruhkan nyawanya.
Sejarah Hari Ibu Internasional memiliki makna yang lebih luas dari sekedar penghormatan terhadap ibu. Ide ini pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1872 dan dikemukakan oleh Julia Ward Howe, seorang aktivis hak-hak perempuan dan penulis terkenal. Hari Ibu Internasional bukan hanya sekedar hari penghormatan, namun juga merupakan perjuangan pembebasan perempuan saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar sejumlah kegiatan untuk memperingati Hari Ibu di Taman Indonesia Kaya (TIK) Semarang, Jumat (22/12/2023). Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa mbak Ita turut hadir dalam acara tersebut dengan didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Dalam peringatan hari ibu tersebut, dilaksanakan penandatanganan Komitmen Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA) sebagai tanda bukti bahwa seluruh kelurahan se-Kota Semarang berkomitmen mewujudkan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Peran dalam membentuk anak-anak yang berkualitas, yang sehat, riang gembira dan bahagia berasal dari rumah. Terutama dari sosok ibu. Ibu adalah madrasah awal bagi putra putri,” jelas Sekda Kota Semarang, Iswa Aminuddin ketika siaran persnya.
Menurut Iswa Aminudddin dalam wawancaranya menjelaskan bahwa untuk menyongsong generasi emas ditahun 2024. Bonus demografi bisa menjadi hal yang positif dan negatif oleh karena itu perlu penyiapan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Mewujudkan hal tersebut anak-anak perlu disiapkan sejak usia dini.
“Menyambut bonus demografi, anak-anak harus kita persiapkan. Pastikan bahwa mereka punya akses kesehatan, akses pendidikan yang baik dan berkualitas. Jangan lupa pendidikan mental spiritual harus diutamakan,” katanya.