Semarangkita.id – Aktivitas Gunung Semeru kembali meningkat pada Rabu (19/11/2025). Setelah rentetan awan panas dan guguran lava yang terjadi sejak siang hari, status Semeru resmi dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB.
Erupsi tercatat mulai pukul 14.13 WIB dengan amplitudo maksimal 25 mm dan jarak luncur 5 kilometer, disusul peningkatan amplitudo hingga 38 mm pada pukul 15.37 WIB dengan jarak luncur mencapai 5,5 kilometer.
Pemerintah Kabupaten Lumajang sendiri telah mnegeluarkan status tanggap darurat setelah Semeru erupsi. Surat penetapan status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru melalui Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/595/KEP/427.12/2025. Keputusan itu berlaku selama 7 hari, mulai 19 hingga 25 November 2025, sebagai langkah cepat dan terpadu dalam menghadapi dampak erupsi
Sebanyak 956 jiwa mengungsi setelah Gunung Semeru Erupsi. Para pengungsi ini tersebar di sejumlah titik Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Keempat titil yakni SDN Supit urang 4 dengan 100 jiwa pengungsi, Balai Desa Oro Oro Ombo dan Masjid Ar Rahmah 500 Jiwa dan SDN Sumber Urip dengan 200 jiwa. Kemudian di wilayah Kecamatan Candipuro ada 2 titik yakni rumah kepala desa Sumber Wuluh dengan 55 jiwa dan Kecamatan Candipuro 101 jiwa.












