Atasi Banjir, Pemkot Semarang Normalisasi Sistem Drainase Daerah Langganan Banjir

pemkot semarang normalisasi drainase untuk atasi banjir

Semarangkita.id – Kota Semarang dari awal bulan Januari 2024 hingga kini sudah memasuki musim hujan yang mengakibatkan potensi bencana banjir pada daerah rawan bencana hidrometeorologi ini meningkat. Mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Kota Semarang membuat rancangan untuk menormalisasikan sistem drainase. Rencana tersebut akan diterapkan pada daerah yang sering dilanda bencana banjir seperti daerah Jalan Tanjung.

“Kami masih melakukan pemantauan di sejumlah ruas jalan. Setiap kali hujan kami turun menganalisa apa-apa yang menjadi penyebab (banjir, red),” tutur Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Muhamad Hisam Ashari, Selasa (20/2/2024).

Muhamad Hisam Ashari mengungkapkan bahwa sejumlah saluran air yang ada jalan protokol rawan akan bencana banjir. Penyebab dari banjir tersebut berdasarkan dari hasil kajian karena saluran air tersebut kapasitasnya sudah tidak mampu menampung debit air.

“Beberapa jalan ada yang masih tergenang, seperti Jalan Tanjung, nanti salurannya akan kami normalisasi,” ujarnya.

Ia menampilkan sejumlah drainase yang dinormalisasi tahun sebelumnya,  diantaranya adalah sepanjang Jalan Tentara Pelajar, Kedungmundu, dan Jalan Imam Bonjol. Program normalisasi tersebut membawa dampak positif yaitu membuat aliran air menjadi lancar.

“Peningkatan tersebut membuat banjir tidak seperti tahun-tahun kemarin. Termasuk di Imam Bonjol karena perbaikan drainase terus berkelanjutan,” jelasnya.

Selain itu, Ia juga menjelaskan Pemkot Semaramg terus berupaya meingkatkan penanganan banjir dengan menambah kapasitas pompa dan normalisasi saluran air dengan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

“Tahun ini lagi berjalan untuk normalisasi mulai Kaligawe sampai Tlogosari,”katanya.

Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa normalisasi tersebut, akan membuat aliran air menuju Rumah Pompa Tenggang lanca. Sementara itu Jembatan Nogososro di Tlogosari yang awalnya rendah dan menjadi penghambat telah dinaikkan.

Hisam menambahkan bahwa upaya penyelarasan normalisasi sungai yang dilakukan BBWS Pemali Juana dilakukan melalui peningkatan saluran yang berada di Tlogosari.

“Jadi, talud saluran yang sudah miring-miring itu tahun ini kami perbaiki. Sehingga aliran dari Tlogosari ke Tenggang lancar,” jelasnya.

Diakuinya, penanganan banjir di wilayah timur sedang dikebut pengerjaannya, mengingat wilayah yang menjadi aliran menuju Rumah Pompa Tenggang dan Sringin tersebut seringkali banjir.

“Kalau tahun kemarin yang besar ada di wilayah timur, seperti Tenggang dan Sringin. Untuk musim hujan kali ini, kami sudah melakukan beberapa upaya dan terus berupaya lagi,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *