SEMARANGKITA.ID – Berbicara tentang bencana, ternyata Semarang merupakan daerah yang rawan akan bencana banjir dan Longsor. Nah salah satu daerah Semarang yang rawan bencana banjir dan longsor adalah Kelurahan Kalipancur. Solusi untuk mengurangi risiko bencana adalah dengan membentuk forum pengurangan resiko bencana (FPRB). Salah satu FPRB yang ada di Kelurahan Kalipancur adalah Tim SIBAT. Sedulur Semarang udah tau belum nih Tim SIBAT itu apa? Tim SIBAT adalah Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat. nah sekarang udah tahu kan ya.

Kelurahan Kalipancur merupkan daerah yang rawan bencana longsor dan banjir. Hal ini karena topografi Kelurahan Kalipancur yang bervariatif. Salah satunya adalah ada sebagian wilayahnya yang cukup curam yaitu tepatnya pada RW 1. Pada RW II Kelurahan Kalipancur memiliki relief yang datar serta letaknya yang berda pada bantaran sungai Kali Garang sehingga rawan bencana banjir. Kemiring lereng merupakan salah satu pemicu terjadinya bencana tanah longsor di Kelurahan Kalipancur ini. Tingkat kemiringan suatu lereng ini yang membedakan tingkat risiko terjadinya bencana tanah longsor, semakin curam lereng maka risiko terjadi bencana tanah longsor semakin tinggi, dan sebaliknya semakin landai lereng maka aman dari ancaman bencana tanah longsor.
Tim SIBAT memiliki peranan yang sangat penting dalam mengurangi risiko bencana diantaranya adalah:
Mobilisasi Masyarakat
Salah satu peran Tim siaga Bencan Berbasis Masyarakat (Tim SIBAT) mobilisasi masyarakat ini meliputi beberapa kegiatan seperti;
1) Sosialisasi Risiko Bencana
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama di bidang mitigasi bencana. Sosialisasi tentang mitigasi bencana tanah longsor ini dihadiri oleh warga Kelurahan kalipancur pada umumnya dan khususnya warga RW I (yang rawan akan bencana tanah longsor).

2) Penilaian Kerentanan Kapasitas

Kegiatan Penilaian kerentanan Kapasitas ini diakukan oleh Tim SIBAT (Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) di damping oleh PMII. Kegiatan ini dilakukan untuk menilai kerentanan bencana yang ada di Kelurahan Kalipancur serta mengkaji permasalahan yang ada.
3) Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana
Pelatihan kesiapsigaan bencana merupakan hal yang penting karena kegiatan ini bertujuan supaya masyarakat memiliki sikap siap siaga ketika bencana tanah longsor terjadi secara tiba-tiba. Ketika masyarakat emiliki kesiapsiagaan yang cukup tinggi maka bisa meminimalisir korban jiwa yang ditimbulkan dari bencana tersebut.

4) Penyusunan Pengurangan Risiko Bencana
Rapat Koordinasi penyusunan rencana pengurangan resiko bencana dilakukan dengan tujuan seluruh anggota Tim SIBAT dapat bersinergi bersama dalam pengurangan resiko bencana tanah longsor yang ada di Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Ngaliyan. Rapat koordinasi dalam penyusunan rencana pengurnagan resiko bencana ini juga diharapkan adanya kerjasama anatara masyarakat dan Tim Siaga Bencana Berbasis masyarakat (Tim SIBAT) dalam mewujudkan ketangguhan bencana tanah longsor di Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

5) Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Mata pencaharian adalah pekerjaan yang dimiliki oleh suatu individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Setiap individu bisa saja kehilangan mata pencahariannya karena beberapa hal salah satu penyebabnya adalah bencana. Oleh karena itu diperlukan mata pencaharian alternatif bagi penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana. Sehingga ketika bencana terjadi dan mata pencaharian yang dimilikinya sudah tidak ada, warga masih bisa melangsungkan kehidupan sehari-harinya.

6) Pertolongan Pertama
Pelatihan pertolong pertama ini diadakan dengan tujuan supaya masyarakat memiliki kemampuan pertolongan pertama saaat terjadinya bencana sehingga dapat mengurangi korban jiwa akibat dampak terjadinya bencana.

7) Reboisasi
Reboisasi ini sebagai upaya pencegahan terhadap bencana longsor. Penanaman pohon dilakukan oleh Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat(Tim SIBAT dan masyarakat setempat di daerah yang miring atau yang rawan akan bencana tanah longsor yang meliputi wilayah RW 1 di Kelurahn Kalipancur.

8) Pengadaan dan Pemasangan Jalur Evakuasi
Pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi dilakukan oleh Tim SIBAT dan masyarakat setempat. Pemasangan jlaur evkauasi ini cukup penting karena dengan adanya jalur evakuasi orang yang tinggal didaerah rawan bencana menjadi tahu harus pergi ke arah mana ketika bencana terjadi.

Nah diatas merupakan bebrapa peran yang bia dilakukan oleh Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Tim SIBAT). Namun bukan berarti semua dibebankan kepada Tim SIBAT akan tetapi ini merupakan permasalahan bersama sehingga setiap individu harus ikut andil dalam pengurangan risiko bencana di Kota Semarang.