SEMARANGKITA.ID – Halo sedulur semarang, kali ini kita akan membahas sesuatu yang menarik nih, yaitu tentang sejarah patung patung si Denok Penari Semarang lur..
Seperti yang sedulur ketahui di Semarang ini sudah banyak sekali patung yang berdiri, mulai dari patung pahlawan, karakter legenda, sampai patung keluarga. Kalian tahu ngga lur, berapa jumlah patung yang ada di Semarang? nih tak kasih tahu lur, patung di Semarang itu ada lebih dari 10 lurr, mantap banget kan.
Lur tahu ngga ada satu patung yang pada awal tahun 2023 viral, yaitu patung Penari Denok. Patung ini terletak Di Taman Kaliwiru lebih tepatnya di Jalan Nasional 14, Jatingaleh Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Tampilan Patung Si Denok
Secara fisik patung si Denok ini memiliki keunikan karena tingginya yang mencapai sembilan meter. Patung ini diwujudkan dalam bentuk penari wanita dengan dominasi warna merah dan kuning. Patung ini merupakan jenis patung kinetik pertama yang ada di Semarang. Selain itu patung ini memiliki keunikan yaitu bisa bergerak. Hal ini karena patung ini telah dipasang mesin dengan sensor timer. Fungsi dari Sensor itu sendiri untuk mengatur waktu kapan patung bisa bergerak. Durasi patung bergerak atau berputar sekitar tiga menit. Patung ini bergerak menyesuaikan iringan lagu Gambang Semarang ketika berrputar. kemudian patung akan berhenti selama kurun waktu satu jam. Nah unik bukan?
Patung si Denok ini merupakan ikon baru bagi kota Semarang yang dijadikan sebagai pananda tarian selamat datang (Welcome dance). Alasan pembentukan patung ini yaitu untuk memberikan informasi terkait tari Denok sebagai tarian khas dari kota Semarang. Tarian Denok ini telah ditetapkan sebagai tarian khas Semarang pada tahun 1992. Setiap seni memiliki nilai filosofisnya begitupun dengan patung si Denok ini. Patung ini menggambarkan budaya kota Semarang yang multikultur atau berankeragam budaya. Kenakaragaman ini diakibatkan karena adanya percampuran antara budaya China, Jawa, dan Arab. sedangkan secara sosiologis, patung ini menggambarkan masyarakat yang dinamis seperti masyarakat yang tinggal di Wilayah Pesisir yang memiliki karakteristik lincah.
Awal mula patung ini viral sebenarnya berasal dari unggahan seseorang ke media sosial yang merasa bahwa patung tersebut bergerak, sehingga terkesan mistis. Dari sini muncul beberapa tanggapan dari warga Semarang, ada yang menganggapnya sebagai hiburan dikala lampu merah, ada yang menganggap serem, dan ada juga yang menanti patung tersebut bergerak.
Menurut sedulur sendiri gimana nih lur? Jadi hiburan kalau melewati patung ini atau malah jadi takut nih lur?
Response (1)