Semarangkita.id – Sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah organik melalui budidaya larva Black Soldier Fly (BSF) berlangsung pada Kamis dan Jumat, 11-12 Juli 2024 di Balai Desa Jetak. Acara ini bertujuan mendukung pengembangan ekonomi sirkular di desa tersebut.
Acara dimulai dengan penyampaian dua materi. Materi pertama tentang potensi ekonomi sirkular di Desa Jetak dibawakan oleh Abdul Jabbar. Ia menjelaskan potensi pengolahan sampah oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan prinsip ekonomi sirkular yang dapat menjadi pendorong perekonomian desa.
Materi kedua mengupas teknik budidaya maggot BSF. Amnan Haris memaparkan langkah-langkah budidaya, fase hidup, komposisi, nilai nutrisi, potensi ekonomi, dan pemasaran maggot BSF.
Setelah penyampaian materi, peserta melakukan praktik budidaya maggot BSF. Praktik ini difasilitasi oleh tim pengabdian Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang terdiri dari Rifaatunnisa, Andhina Putri Heriyanti, Trida Ridho Fariz, dan Muhammad Ahganiya Naufal.
Peserta pelatihan terdiri dari perangkat desa, kelompok PKK, dan tokoh masyarakat Desa Jetak, dengan total 20 orang. Mereka mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Banyak peserta yang menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan berkomitmen untuk mengembangkannya di lingkungan masing-masing.
Kepala Desa Jetak, Sarinah, menyampaikan terima kasih kepada Unnes atas kerjasama berkelanjutan dalam kegiatan penelitian dan pengabdian di desanya. Sarinah berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang.
Sementara itu, Koordinator Program Studi Ilmu Lingkungan Unnes, Andhina Putri Heriyanti, menyatakan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk bekerjasama dalam bentuk penelitian dan pengabdian guna memecahkan masalah dan menguatkan potensi di Desa Jetak.
Kegiatan berlangsung dengan baik, ditandai dengan keaktifan peserta dalam bertanya dan diskusi. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.
