semarangkita.id – Ditinjau dari sistem hidrologisnya, Kelurahan Jatirejo berada di tengah DAS Kreo. Lokasi ini menempatkan Kelurahan Jatirejo di wilayah penyangga yang berperan penting dalam mengendalikan banjir di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang sendiri sebenarnya telah melaksanakan program pengendalian banjir melalui pembangunan waduk atau bendungan Jatibarang yang terletak di sebelah utara Kelurahan Jatirejo. Waduk ini mempunya fungsi utama sebagai penanggulangan banjir, penyediaan air minum, pasokan listrik sekaligus potensi pariwisata. Namun, karena kondisi geografis Kelurahan Jatirejo yang terletak di perbukitan menyebabkan hanya tanah yang mempunyai saluran air saja lah yang bisa mengalirkan air ke sungai. Sedangkan di beberapa tempat yang berupa cekungan akan terjadi genangan. Hal ini semakin diperparah dengan semakin pesatnya pembangunan di wilayah Kelurahan Jatirejo.
Untuk mengatatasinya, Tim Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UNNES melakukan kegiatan edukasi dan training bagi warga kelurahan Jatirejo berupa pembuatan biopori. Biopori ini diharapkan dapat mengurangi resiko ancaman banjir. Tim ini terdiri dari Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc. sebagai ketua, Prof. Dr., Parmin, M.Pd., Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd., Amnan Haris, S.Si., M.Ling, Abdul Jabbar, S.Si., M.Ling, Raka Restu Rabbani, Harun Syamsudin Nur Hidayah, Rizki Nor Amelia, S.Si., M.Pd., dan Sheeny Az-Zahra. Pembuatan biopori tersebut dilengkapi dengan pembuatan kompos dari sampah organik, sehingga diharapkan sampah organik bisa dikelola dengan baik dan tanah yang ada di sekita biopori menjadi subur karena menerima pasokan nutrisi dari kompos yang berasal dari biopori.

Kegiatan pengabdian dibuka dengan sambutan dari Ibu Lurah Jatirejo dan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UNNES. Paparan materi dan diskusi tentang biopori berbasis sampah organik dan botol plastik disampaikan oleh Bapak Amnan Haris, S.Si., M.Ling. Setelah selesai kegiatan pemaparan materi dan diskusi, kegiatan dilanjutkan secara outdoor untuk praktik pembuatan, pemasangan, serta perawatan biopori. Sebelum kegiatan ditutup, dilakukan evaluasi dan peserta pelatihan merespon dengan sangat puas setelah mengikuti edukasi dan pelatihan biopori.

“Alhamdulillah secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Semoga kerjasama FMIPA UNNES dan kelurahan Jatirejo melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat.” pungkas Andin di akhir kegiatan.
Responses (2)