Tanggul Jebol di Tanjung Emas: Pelajaran yang Terulang

Semarang – Peristiwa Tanggul Jebol di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pada Jumat (23/5), kembali menegaskan kenyataan bahwa wilayah pesisir kita masih belum sepenuhnya tangguh menghadapi tekanan alam. Banjir rob yang meluap hingga ke kawasan pelabuhan dan permukiman sekitar bukan sekadar insiden tahunan. Ia adalah peringatan bahwa kita sedang berlomba dengan waktu.

Dalam situasi darurat, respons yang dilakukan pemerintah dan berbagai pihak patut diapresiasi. Evakuasi dilakukan segera, tim teknis diterjunkan, dan penanganan cepat mulai dijalankan untuk menutup celah tanggul sementara. Berita baiknya, dalam peristiwa Tanggul Jebol ini tidak ada korban jiwa dan sebagian operasional pelabuhan masih bisa berlangsung. Namun, seberapa lama kita akan terus mengandalkan penanganan cepat—tanpa membenahi akar persoalan?

Kita tahu bahwa wilayah utara Semarang kerap mengalami banjir rob, dan bahkan pernah mengalami kejadian serupa di lokasi yang nyaris sama pada tahun 2022. Fakta bahwa peristiwa ini kembali terjadi menunjukkan bahwa sistem pertahanan pesisir yang kita miliki masih jauh dari kata cukup. Usia infrastruktur, tekanan pasang laut, hingga penurunan muka tanah menjadi kombinasi yang tak bisa lagi ditunda penyelesaiannya.

Pemerintah telah merancang beberapa solusi jangka panjang, seperti proyek Tol Tanggul Laut Semarang–Demak dan pembangunan tanggul permanen di Tambaklorok. Namun proyek-proyek ini belum sepenuhnya menjangkau titik-titik paling kritis. Evaluasi menyeluruh terhadap kondisi tanggul yang ada, serta pelibatan masyarakat pesisir dalam mitigasi risiko, menjadi langkah penting berikutnya.

Jika kita ingin melindungi masa depan kota ini—bukan hanya dari rob, tapi dari krisis iklim yang lebih besar—maka pendekatan kita harus bergeser dari reaktif menjadi preventif. Sebab tanggul yang kuat tak hanya dibangun dari beton, tapi dari komitmen jangka panjang dan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *