semarangkita.id – Tim Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Pengembangan Produk Hasil Samping Biogas Sebagai Pupuk Organik untuk masyarakat di Desa Jetak pada hari Minggu (30/7/2023). Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Jetak ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat serta diikuti kurang lebih 30 peserta. Tujuan utama dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendukung penerapan konsep zero waste pada pengguna biogas di Desa Jetak, dimana slurry atau sisa dari proses fermentasi kotoran ternak menjadi biogas masih jarang dimanfaatkan.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini merupakan inisiasi dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh FMIPA UNNES yang bekerja sama dengan Bapak Yusmin Sunaryo selaku promotor Biogas di Desa Jetak. Tim pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya Dr. Andhina Putri Heriyanti, S.T., M.Si selaku ketua tim pengabdi. Anggota tim terdiri atas Prasetyo Listiaji, S.Pd., M.Sc., Abdul Jabbar, S.Si., M.Ling, Trida Ridho Fariz, S.Si., M.Sc, Dra Ni Luh Tirtasari, Muhammad Ahganiya Naufal, M.Si dan Luthfi Hanum Saputri, S.Pd. Kegiatan ini menerapkan pola pelatihan dan dilanjutkan pendampingan serta pemasaran. Narasumber dalam pelatihan ini diantaranya, Dr. Andhina Putri Heriyanti, S.T., M.Si. dengan materi pemanfaatan slurry, serta Prasetyo Listiaji, S.Pd., M.Sc. dengan materi pengemasan dan pemasaran.
Limbah biogas, kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Bahan organik makro yang terkandung ialah nitrogen (N), kalium (K), fosfor (P) dan lainnya. Sedangkan bahan mikro yang terkandung adalah magnesium (Mg), kalsium (Ca), asam amino dan lainnya. Komposisi pupuk yang dihasilkan bergantung pada keberbagaian jenis bahan umpan biogas.
Response (1)