Semarangkita.id – Prestasi membanggakan kembali diukir Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali kota, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Di waktu yang sama, Jumat (20/9) dua instansi media memberikan penghargaan bidang ketahanan pangan kepada Pemkot Semarang. Penghargaan pertama diterima dari Jawa Pos Radar Semarang dan yang kedua diperoleh dari TV One. Acara penganugerahan penghargaan tersebut digelar di Hotel Grasia, Jumat (20/9) malam.
Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima penghargaan pertama dengan kategori Dedikasi Membangun Negeri. Ia berhasil menciptakan dan menginisiasi Kota Ketahanan Pangan melalui urban farming dan lainnya. Selain itu Pemkot Semarang juga meraih penghargaan yang diberikan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang. Ibu Kota Provinsi Jawa tengah ini berhasil menciptakan Transportasi Ramah Disabilitas.
Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Jawa Pos, Marsudi Nur Wachid dan Direktur Jawa Pos Radar Semarang, Baehaqi kepada Mbak Ita, sapaan akrab wali kota.
“Alhamdulillah, saya mewakili masyarakat dan Pemkot Semarang berhasil menerima penghargaan atau apresiasi dari Jawa Pos Radar Semarang, sebagai Kota Ketahanan Pangan, penghargaan ini tentu tidak mudah untuk didapat,” kata Mbak Ita usai acara.
Dirinya mengungkapkan bahwa menciptakan ketahanan pangan bukan perkara mudah. Perlu dilakukan inovasi bagaimana menghadapi kelangkaan bahan pangan dan membuat wilayah bisa daulat pangan. Serta mengendalikan inflasi dengan adanya urban farming dan inovasi yang dibuat Pemkot Semarang, seperti Pak Rahman dan lainnya.
“Dalam menciptakan ketahanan pangan ini harus melakukan inovasi agar bisa daulat pangan. Tentu ke depan harapannya inflasi bisa terus ditekan walaupun saat ini aman. Masyarakat semakin sejahtera, kemiskinan dan penurunan stunting bisa terus dilakukan,” tambahnya.
Mbak Ita menjelaskan jika pihaknya akan terus melakukan pembenahan, dari segi transportasi ataupun pembangunan. Seperti diketahui Trans Semarang saat ini memiliki armada bus low decker dan micro bus disabilitas yang memudahkan penyandang disabilitas.
“Tentu pembenahan akan terus dilakukan, menciptakan program yang ramah disabilitas ini bukan hal yang mudah. Program pembangunan juga kita sesuaikan, karena kita semua punya hak yang sama,” pungkasnya.
Sementara di tempat terpisah dalam ajang Penghargaan TV One Inovasi Membangun Negeri 2024, Mbak Ita diwakili Kabag Komunikasi Pimpinan dan Protokol, Kartika Hedi Aji juga menerima penghargaan sektor ketahanan pangan untuk pencegahan stunting.
Penghargaan ini merupakan apresiasi yang diberikan media TVOne kepada tokoh pemerintah yqng telah berkontribusi nyata dalam membangun daerahnya. Penyerahan penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 berlangsung di Rasuna Epicentrum Studio TVOne The Converegence Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (20/9) malam.
Di bawah kepemimpinan Mbak Ita, Kota Semarang kerap melakukan inovasi untuk menjaga ketahanan pangan, salah satunya melakukan urban farming di ratusan titik Kota Semarang.
Pihaknya juga membentuk Badan Usaha Milik Petani Lumpang Semar Sejahtera untuk memperkuat rantai pasokan makanan. Serta Gerakan Pangan Murah bernama Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman). Tujuan adanya gerakan tersebut adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara murah dan berkualitas.
Mbak Ita juga menginisiasi program “Semar Mrantasi” hingga penanaman padi Biosalin yang adaptif di lahan payau dan banjir rob di pesisir Semarang yang merupakan hasil kerja sama dengan BRIN.
Sementara itu pada penanganan stunting, Kota Semarang berhasil menunjukkan progres signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini terlihat dari angka prevalensi stunting yang menurun dari 21,30 persen pada tahun 2021 menjadi 10,40 persen di tahun 2022.
“Banyak inovasi yang kami buat, salah satunya program pengentasan stunting dengan SANPIISAN (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang) yang mendapat penghargaan pula dari PBB,” ungkap Mbak Ita.
Lebih lanjut menurutnya sejumlah penghargaan yang telah diraih oleh Pemerintah Kota Semarang merupakan bonus namun juga tambahan motivasi bagi pihaknya untuk terus melakukan sejumlah inovasi lain guna melakukan percepatan target zero stunting dan juga penguatan ketahanan pangan di Kota Semarang.