Meriahnya Obor Estafet Kota Semarang

S SEMARANGKITA.ID –  Meriah dan uniknya Sedulur Semarang dalam melakukan tradisinya setiap 17 Agustus. Salah satunya yaitu obor estafet yang dilakukan oleh Sedulur Semarang tepatnya di kelurahan Papandayan , kecamatan Gajah Mungkur.

Acara Obor Estafet ini sudah cukup lama menjadi tradisi yaitu kurang lebih mencapai  30 tahunan. Kegiatan ini dilakukan secara rutin yaitu setiap tahun oleh warga Kecamatan Gajah Mungkur. Acara ini sebagai acara untuk mengenang perjuangan bangsa Indonsia khususnya daerah tersebut. Dimana dahulu belum ada penerangan dan membuat para pahlawan kita ini menggunakan obor sebagai penerangan yang tradisional.

obor estafet Semarang
Sumber: Pemerintah Kota Semarang

 Obor merupakan tongkat dengan berbahan dasar dari bambu yang mana satu ujungnya yang di kasih dengan kain.  Bambu diisi minyak tanah dan pastikan kain yang ada diujung telah terolesi dengan minyak tanah sehingga bisa dinyalakan. Setelah itu tentunya obor bisa digunakan sebagai sumber cahaya. Obor sendiri dianggap sebagai simbol semangat dari para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui lomba obor estafet ini, masyarakat diharapkan dapat mencontoh semangat para pahlawan dan melanjutkan perjuangan mereka dalam mengisi kemerdekaan.

Menurut keterangan lomba lari estafet obor ini pertama kali digelar pada tahun 2018. Akan tetapi menurut sesepuh tradisi ini sudah ada sekitar 30 tahunan. Estafet obor ini terakhir diadakan pada tahun 2022 setelah pandemi berakhir. Peserta dalam lomba estafet obor ini yaitu para atletik di Semarang. Biasanya peserta terdiri dari 26 TIm dimana masing-masing tim terdiri 7 orang. Total 182 peserta dari 8 Kelurahan yang ada di Kecamatan Gajahmungkur. Peserta wajib membuktikan identitas diri dengan mnunjukan foto copy KTP/ Kartu Keluargaa/ Kartu Indonesia Anak.

Dalam perlombaan ini memiliki peraturan dimana obor harus dalam keadaan menyala dari start sampai finish.Dimana lari dengan rute naik turun sepanjang kurang lebih 5 km. Start dilakukan di Taman Sudirman Gajahmungkur dan finish kembali di Taman Sudirman. Lomba ini juga mendapat hadiah bagi para pemenang yaitu sejumlah uang dan piala.

Acara ini bukan hanya sekedar lomba namun memiliki makna dimana api obor melambangkan semangat dan nyawa dari para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tongkat estafet tersebut berpindah kepada kita para generasi muda dimana kita harus menjaga semangat tersebut tetap menyala.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *