Semarangkita.id – Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan pengabdian tentang edukasi sadar bencana melalui pembelajaran untuk seluruh guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang ada di Kota Semarang.
Tim pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Ferani Mulianingsih, S.Pd., M.Pd. Dengan anggota pengabdian antara lain: Prof. Dr. Erni Suharini, M.Si.; dan Prof. Dr. Eko Handoyo, M.Si. Pengabdian kepada masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya, antara lain yaitu: Dwi Amdjad Marhaendrawan Ichsan; Sri Uswatun Khasanah; dan Tarisa Fitriani dari Program Studi Pendidikan IPS S1. Berdasarkan analisis situasai awal pengabdian kepada masyarakat, Kota Semarang pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 mengalami bencana banjir. Terdapat sebanyak 85 kelurahan yang terdampak dari bencana banjir yang terjadi di Kota Semarang pada akhir tahun 2022. Sementara itu jumlah sekolah menengah pertama yang terdampak bencana banjir di Kota Semarang berjumlah 142 sekolah menengah pertama.
Berdasarkan analisis masalah tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat melaksanakan edukasi sadar bencana terhadap guru IPS SMP Kota Semarang yang terdampak banjir. Pengetahuan tentang bencana alam pada dasarnya merupakan pengetahuan multidisipliner, artinya melibatkan banyak studi atau kajian keilmuan. Penanganan yang paling awal dilakukan dan sangat mendasar tentu saja adalah mendidik masyarakat agar “melek” bencana alam. Walaupun bukan cara satu-satunya,namun pembelajaran di sekolah dapat dinilai paling efektif untuk membuat masyarakat melek atau sadar lebih dini. Pembelajaran di sekolah secara langsung dapat menyadarkan peserta didik akan bencana yang dapat mengancam dan upaya mitigasinya. Selanjutnya, mereka dapat menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada keluarga dan masyarakat luas di lingkungannya.
Banjir dan rob menjadi bencana tiap tahun di Kota Semarang. Bahkan banjir rob tidak hanya terjadi di musim hujan. Di musim kemarau pun banjir rob masih bisa terjadi. Saat banjir rob melanda, jalan raya penuh genangan air. Transportasi tidak berjalan lancar. Peristiwa banjir rob di wilayah Semarang Utara disebabkan oleh beberapa faktor seperti pemanasan global, penurunan muka tanah, ketinggian gelombang laut, tingkat abrasi yang intensif, dan kerusakan drainase di wilayah Semarang Utara.
Indikator pelatihan Guru dan pengembangan staf antara lain terdiri dari: 1. Sikap dan tindakan 2. Kebijakan sekolah 3. Perencanaan kesiapsiagaan 4. Mobilisasi sumber daya. Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana adalah sebuah proses pembelajaran bersama yang bersifat interaktif di tengah masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada. Cakupan pendidikan pengurangan risiko bencana lebih luas daripada pendidikan formal di sekolah dan universitas. Termasuk di dalamnya adalah pengakuan dan penggunaan kearifan tradisional dan pengetahuan lokal bagi perlindungan terhadap bencana alam.