.Semarangkita.id – Jelang tutup tahun, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memaksimalkan upaya pengentasan sejumlah PR yang dihadapi Kota Semarang. Strategi yang dilakukan pemkot Semarang dengan mengesahkan tiga Peraturan Daerah (Perda). Ketiga Perda tersebut adalah terkait dengan Pemukiman, Perhubungan, dan Hak Asasi Manusia (HAM). Harapkan adanya Perda tersebut adalahndapat memaksimalkan upaya penanganan stunting, kemiskinan, dan pengelolaan sampah.
Pengesahan ketiga Perda tersebut dilaksanakan pada Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang 1 Tahun 2024. Rapat diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Doa Bersama Akhir Tahun dan penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran atau DPA. Selanjutnya penandatanganan pakta integritas APBD 2025 di Ruang Lokakrida, Balai Kota Semarang, Senin (30/12).
“Peraturan Daerah ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah-masalah krusial di kota. Setiap program akan dilaksanakan bersama dinas terkait,” ujar Mbak Ita. Lebih lanjut dirinya pun mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan legislatif guna merumuskan kebijakan yang dapat memberikan solusi dan manfaat nyata bagi masyarakat.
Sementara itu ke depannya. Pemerintah Kota Semarang akan tetap fokus pada program makan siang bergizi, kesehatan gratis, dan ketahanan pangan melalui swasembada pangan. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut diwujudkan melalui pemberian makan siang bergizi gratis, program swasembada pangan dan pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Selanjutnya, pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk optimalisasi lahan tidur dan pengembangan balai benih ikan. Program tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Kami ingin memastikan kebijakan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tambah Mbak Ita. Dirinya berharap program-program yang telah dirintis dapat dilanjutkan oleh Wali Kota Semarang terpilih, Agustina Wilujeng, yang akan segera dilantik.
“Pondasi yang telah dibangun dengan baik diharapkan dapat diteruskan dan dikembangkan demi kemajuan Kota Semarang,” ungkapnya.
Di waktu yang sama, Ia juga menggelar doa bersama akhir tahun dan penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran. Selain itu ada kegiatan penandatanganan pakta integritas APBD 2025. Ia mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas terselesaikannya sejumlah proyek besar. Proyek tersebut seperti sheet pile untuk mengatasi rob, normalisasi Kali Bringin serta Jembatan Nogososro di Tlogosari, yang menjadi pengendali banjir wilayah timur.
Menyusul untuk segera diresmikan adalah Jembatan Tritunggal Semarang Indah dan Rumah Pompa Tanah Mas, rehabilitasi kantor Kecamatan Semarang Selatan, Klinik Hewan Gayamsari, serta Gedung Kanker RSUD Wongsonegoro. Pihaknya pun terus berupaya menyelesaikan proyek besar yang masih dalam proses, termasuk pembangunan tol Semarang-Sayung dan pengolahan sampah menjadi energi listrik. Selain itu menyiapkan program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) dengan anggaran Rp 3,1 triliun.
Pihaknya berharap proyek-proyek tersebut dapat selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Semarang. Pemkot Semarang juga terus berupaya untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek penting seperti outer ring road Mangkang – Gunungpati dan pembangunan Exit Tol Ngaliyan.