Semarangkita.id – Film Home Sweet Loan garapan sutradara Sabrina Rochelle sukses mengangkat realitas pahit yang dihadapi sandwich generation di Indonesia. Diadaptasi dari novel karya Almira Bastari, film ini berkisah tentang anak bungsu yang bernama Kaluna (diperankan Yunita Siregar). Kaluna merupakan seorang pekerja keras yang tinggal bersama keluarga besarnya di rumah yang sempit dan penuh sesak. Kaluna bermimpi untuk memiliki rumah sendiri, namun impian itu terjepit di antara beban finansial dan tanggung jawab keluarga.
Sinopsis home Sweet Loan
Home Sweet Loan mendeskripsikan kondisi rumah Kaluna yang penuh sesak dengan keluarga besar yaitu ayah, ibu, serta kedua kakaknya yang sudah berkeluarga. Rumah itu digambarkan sebagai tempat yang bisa dibilang tidak pernah tenang. Setiap sudutnya terasa sempit, selalu berantakan, dengan perabot yang selalu berserakan diaman-mana. Kaluna anak bungsu sastu-satunya yang belum menikah, Kaluna bahkan harus menanggung beban keluarga dan menjadi tulang punggung keluarga. Ia sering harus mengisi token listrik dan mengurus pekerjaan rumah tangga, meskipun Ia telah lelah sepulang kerja.
Film ini juga menyoroti isu sandwich generation yang sering kali harus mengorbankan cita-cita pribadinya demi memenuhi kebutuhan keluarga. Kaluna, meskipun seorang yang ambisius dalam perencanaan keuangan untuk membeli rumah, Ia bisa menurunkan egonya untuk mengalah demi orang tuanya. Beban finansial yang ditanggungnya semakin berat saat keluarganya membutuhkan bantuan. Persaan dilema menghampiri ketika mimpi untuk memiliki rumah sendiri pun semakin jauh dari jangkauan.
Homes Sweet Loan menyentuh kalangan menengah kebawah yang tidak memiliki privilage. Film ini memberikan gambaran bahwa diluar sana Ada banyak orang yang berjuang mati-matian untuk memenuhi kebutuhan dan menggapai impian mereka. Tak jarang orang bekerja keras bukan untuk kaya melainkan untuk survival atau bertahan hidup dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.