Semarangkita.id – Keutamaan Bulan Rajab dalam Islam mempunyai kedudukan yang tinggi, dikarenakan bulan Rajab termasuk sebagai bulan asyhur al-hurum atau bulan mulia, yaitu Dzulhijjah, Dzulqadah, Muharram, dan Rajab.
Keutamaan Bulan Rajab juga dikarenakan terletak di antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Syaban. Bulan Rajab juga termasuk bulan haram yang mempunyai makna ada larangan untuk melakukan perbuatan haram yang lebih lebih ditekankan daripada bulan lainnya. Maka dari itu, karena mulianya bulan tersebut, maka sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan dan perbuataan kebaikan.
Penamaan bulan haram mempunyai makna atas dasar pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Hal tersebut pun diyakini oleh orang-orang Jahiliyyah.
Apalagi kalau melakukan kemaksiatan pada Bulan Haram. Seperti dikisahkan Ibnu Abbas. “Allah SWT mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dan dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.”
Keutamaan bulan Rajab juga diyakini menjadi waktu yang baik untuk melakukan amalan ketaatan, dan melakukan puasa sunnah.
Berikut adalah beberapa keutamaan bulan Rajab:
1. Bulan Asyhurul Hurum
Dalam Islam terdapat empat bulan yang mulia atau asyhurul hurum, salah satunya bulan Rajab. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 9 yang artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS At-Taubah:36)
Disebut bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut terdapat larangan untuk berperang. Adapun bulan asyhurul hurum yaitu Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijah dan Muharram.
2. Terjadinya Isra’ Mi’raj
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan perjalanan ke langit. Pada Isra’ Mi’raj, Rasulullah menerima perintah salat lima waktu setelah diangkat ke langit.
Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab dan sering dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
3. Terdapat Peristiwa Penting
Keutamaan bulan Rajab selanjutnya adalah sebagai bulan yang memiliki peristiwa penting dalam Islam. Selain peristiwa Isra’ Mi’raj, pada bulan Rajab terjadi sejumlah kejadian penting, yaitu:
-
Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung Nabi Muhammad.
-
Imam Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, lahir pada tanggal 13 Rajab.
-
Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah. Perang ini menunjukkan keteguhan dan ketabahan umat Muslim dalam menghadapi tantangan.
-
Wafatnya Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Nabi Muhammad.
-
Wafatnya Imam Syafi’i pada Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun.
-
Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina, pada tanggal 27 Rajab 583 H.
4. Dilipatgandakan Pahala
Amalan dan rangkaian ibadah yang dilakukan saat bulan Rajab akan mendapatkan pahala yang berlipat. Hal ini sebagaimana penjelasan Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya, yang memiliki arti:
“Amal salih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya.” (Imam al-Baghawi, Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an, [Beirut, Darul Ihya’ at-Turats, cetakan keempat: 1417 H/1997 M], juz IV, halaman: 44).
Selain itu, dosa dan seluruh perbuatan maksiat yang kita lakukan juga akan mendapatkan balasan berlipat. Jadi, sebaiknya menjaga diri dari segala sesuatu yang dilarang Allah SWT.
5. Mustajab Saat Berdoa
Berdoa di bulan Rajab termasuk mustajab. Terutama pada saat malam satu Rajab, sebagaimana dijelaskan Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm yang artinya:
“Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban.“
6. Bulan Sedekah
Rajab dikenal sebagai bulan Sedekah Bersedekah di bulan Rajab akan mendapatkan pahala dan dijauhkan dari api neraka.
Dalam suatu hadist, sebagaimana melansir dari NU Online, Rasulullah SAW menjanjikan sebuah istana di surga bagi yang bersedekah di bulan Rajab.
. عن عبد الله بن زبير رضى الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: من فرج عن مؤمن كربة فى شهر رجب وهو شهر الله الأصم, أعطاه الله تعالى فى الفردوس قصرا مد بصره ألا فأكرموا رجب يكرمكم الله عزوجل بألف كرامة
Artinya: “Barang siapa yang melonggarkan satu beban kehidupan sesama saudara mu’min di bulan Rajab, Allah akan membangunkan istana untuknya di surga firdaus yang luasnya sejauh pandangan matanya. Karena itu, muliakanlah bulan Rajab, pasti Allah akan memuliakanmu dengan seribu kemuliaan.”
7. Haram untuk Berperang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bulan Rajab termasuk asyhurul hurum. Bulan Hijriah yang masuk dalam bulan haram, terdapat larangan untuk berperang. Hal ini karena umat Islam di masa lalu, sangat menghormati bulan ini sehingga tidak boleh ada pertikaian.
Selain itu, Rajab juga mendapat julukan lain yaitu Al-Ashamm atau artinya “yang tuli”, serta disebut juga bulan yang damai. Dalam hal ini pada bulan ini tidak terdapat suara senjata dan pasukan perang.
Rasulullah SAW mengumumkan larangan perang suci pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah, kecuali untuk melindungi diri dari musuh. Pada momen ini, terjadi penyebaran Islam dengan cara damai.
Amalan Bulan Rajab
Mengingat banyaknya keistimewaan dan keutamaan bulan Rajab, sebaiknya kita mengisinya dengan ibadah dan berbagai amalan yang mendatangkan pahala.
Banyak umat Islam yang menjadikan bulan Rajab sebagai waktu untuk berlatih sebelum memasuki bulan Ramadan. Amalan tersebut meliputi berdoa, puasa, salat, sedekah, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini daftar amalan dan ibadah yang dianjurkan dilakukan selama bulan Rajab:
1. Membaca Doa Bulan Rajab
Pada bulan Rajab, terdapat hari mustajabnya doa, yaitu di malam 1 Rajab. Pada sebuah hadits Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan HR Bukhari, memiliki amalan doa saat memasuki bulan Rajab, yaitu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Arab Latin: Allaahumma baariklanaa fii rajabawa sya’baana, wa ballighnaa ramadhaana.
Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan.”
Selain di tanggal 1 Rajab, terdapat doa di hari Jumat terakhir bulan Rajab yang juga dapat Anda amalkan. Adapun doa jumat terakhir bulan Rajab, tepatnya saat khatib sedang di mimbar atau saat khutbah Jumat, adalah sebagai berikut:
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Arab Latin: Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh.
Artinya: Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah. (35x)
2. Mengisi Hari dengan Salat
Pada bulan yang baik ini, Anda juga disarankan untuk memperbanyak salat sunnah. Salat yang umum dilakukan meliputi:
-
Rawatib sebagai pendamping salat fardhu
-
Tahajud
-
Syuruq
-
Dhuha
-
Hajat
-
Tasbih
-
Witir
3. Puasa Sunnah
Selama bulan Rajab Rasulullah SAW selalu mengamalkan puasa sunnah tiadak ada amlan khusus bulan rajab melainkan dianjurkan untuk melaksankan puasa sunah seperti biasanya. Diantaranya seperti puasa senin dan kamis, ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15),atau bisa juga melakukan puasa Daud (satu hari berpuasa dan satu hari tidak). Jika Sedulur Semarang masih memiliki hutang puasa ramdhan bisa menggqadha di bulan rajab ini.
4. Berdzikir
Amalan di bulan Rajab berikutnya yaitu dengan memperbanyak dzikir. Amalan ini merupakan cara sederhana untuk mengingat Allah sekaligus untuk membuat hati lebih tentram.
Lafaz dzikir yang dapat dibaca adalah:
رب اغفرلى وارحمنى وتب علي
Artinya: “Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku.”
Dzikir tersebut dibaca pada pagi dan sore sebanyak 70 kali.
5. Perbanyak Istighfar
Selama bulan Rajab, Anda juga dianjurkan untuk istigfar. Sebab, dengan beristighfar Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.
Sedulur Semarangdapat mengamalkan bacaan istighfar sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي
فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu, wa a’uudzubika min syarri maa shana’tu wa abu-u laka binikmatika ‘alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.
Artinya: Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah.
6. Sedekah dan Zakat
Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan sedekah. Pada bulan ini Allah SWT memberikan anjuran kepada umat-Nya untuk bersedekah. Bersedekah di bulan Rajab mendatangkan pahala berlipat.