Semarangkita.id – Menghindari anakronisme Tim Dosen Jurusan Sejarah UNNES mengadakan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan bahan ajar kepada Guru MGMP Sejarah. Kegiatan tersebut dilaksanakan Pada Jumat, (28/6/2024) yang dihadiri oleh guru sejarah MGMP kabupaten Semarang sebanyak 36 Peserta.
Kelompok pengabdian dari dosen sejarah FISIP UNNES terdiri dari Dr. Putri Agus Wijayanti, M.Hum, Ardela Iga Pratiwi, M.A, Hany Nurpratiwi, M.Pd, Ravhmandika Lucky Fauzi, Rahma Syahru dan Firaya Faiqotul Hima.
Sebelumnya tim pengabdian jurusan sejarah FISIP UNNES membuat media pembelajaran sejarah Indonesia masa Kolonial, dengan konten materi dari KITLV berupa foto dan video masa kedatangan bangsa barat, VOC dan masa kolonial.
Kemampuan guru untuk membuat detail pembabakan waktu atau periodesasi dalam materi Sejarah Indonesia masa Kolonial perlu dipertegas untuk menghindari anakronisme. Menariknya pelatihan pembuatan bahan ajar ini bertujuan untuk memperbaharui bahan ajar di sekolah yang disesuaikan dengan kurikulum dan perkembangan IPTEK.
Selanjutnya kegiatan pelatihan berupa penyampaian video sebagai media pembelajaran dan dilanjut dengan sesi diskusi tanya jawab serta saran dan masukan dari beberapa guru. Menurut salah satu guru dari SMA 1 Pringsurat, beliau merasa konten video pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk menunjang proses belajar mengajar disekolah.
“Konten video pembelajan sangat bermanfaat untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.” Tutur Salah satu Guru Sejarah dari SMA 1 Pringsurat.
“Generasi Z adalah generasi yang dekat dengan IPTEK dan menyukai visualissi. Guru sejarah yang sudah senior lebih berkenan menggunakan tols media video yang telah kami buat daripada mereka harus membuat dari awal. Jadi darisini dimungkikan kedepan akan ada kolaborasi antara dosen dan guru-guru MGMP Sejarah kabupaten Semarang untuk memproduksi media pembelajaran dengan memanfaatkan media digital” Jelas Perwakilan Tim Dosen Sejarah UNNES
Kompetensi guru sebagai pendidik yang professional seharusnya mampu menyajikan proses pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK. Menciptakan proses pembelajaran yang inovatif dan kreatif, menggunakan metode ajar dan media ajar terbarukan sesuai kurikulum. Guru juga harus memprioritaskan untuk mengupgrade Kompetensi pengetahuan guru untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang kontekstual. Dalam pembelajaran sejarah, materi ajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Guru sejarah harus menyadari pentingnya peran strategis pendidikan sejarah, Jika pembelajaran sejarah tidak tepat, maka hal itu dapat berbalik menjadi hambatan bagi pemahaman siswa, menyebabkan kebingungan dalam memahami materi pembelajaran. Tantangannya adalah sejauh mana pemahaman guru tentang materi sejarah Indonesia pada masa kolonial. Kesalahan anakronisme atau kebingungan dalam menyampaikan materi sering terjadi tanpa disadari, menyebabkan kehilangan ‘logika sejarah’. Oleh karena itu, dalam pelatihan ini, setidaknya ada tiga isu yang perlu ditekankan, yaitu: 1. Kurangnya pengetahuan guru mengenai pembabakan waktu dalam sejarah Indonesia masa kolonial. 2. Kurangnya sinkronisasi guru dalam memahami historiografi masa kolonial. 3. Kurangnya kemauan guru untuk mengupgrade materi ajar dari masa ke masa.