Dari Sampah Menjadi Rupiah, Tim Pengabdian Masyarakat UNNES Memberikan Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan Larva Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot kepada KWT Puspitasari Sampangan

pengabdian unnes

Semarangkita.id – Tim Pengabdian Masyarakat UNNES Memberikan Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan Maggot, Minggu, (7/7/2024). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di Balai RW 03 Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Kegiatan pengabdian ini diikuti setidaknya oleh 17 orang anggota KWT Puspitasari Kelurahan Sampangan.

Tujuan  kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Puspitasari Sampangan dalam mengelola sampah organik rumah tangga dengan pemeliharaan larva Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot. Kegiatan ini, diharapkan mampu mengurangi timbunan sampah organik rumah tangga. Selanjutnya dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pemeliharaan maggot. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat mengenai sampah dan maggot yang selama ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang menjijikkan dan kotor.

Sampah menjadi salah satu elemen yang seringkali menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia, khususnya di perkotaan. Permasalahan sampah di perkotaan di Indonesia merupakan fenomena yang tiada ujungnya. Hal ini dikarenakan tingginya timbunan atau volume sampah yang dihasilkan di kawasan perkotaan, dan sempitnya lahan yang tersedia untuk menampung ataupun mengelola sampah.

Sampah juga menjadi masalah serius bagi masyarakat kota karena seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif, baik berupa pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, bau yang tak sedap, hingga bencana banjir. Sampah seringkali dianggap sebagai barang yang tidak ada manfaatnya dan tidak dikehendaki keberadaannya.

Sebagai informasi, sampah dapat digolongkan ke dalam sampah organik dan sampah anorganik. Sejatinya, kedua jenis sampah tersebut dapat memiliki nilai guna apabila masyarakat mau mengelolanya dengan baik, yang bahkan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Peluang pengelolaan sampah tersebut disadari betul oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Semarang. Pengabdian ini diketuai oleh Prof. Dr. Erni Suharini, M.Si. Selanjutnya tim pengabdian masyarakat dari UNNES memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik rumah tangga kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Puspitasari. Menariknya pelatihan pengolahan sampah menggunakan Larva Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot.

Narasumber dalam kegiatan ini terdiri atas Prof. Dr. Erni Suharini, M.Si. dan Ervando Tommy Al-Hanif, S.T., M.T. Dalam paparannya, Prof. Dr. Erni Suharini, M.Si. menyampaikan urgensi pengelolaan sampah demi keberlanjutan lingkungan di perkotaan.

“pengolelolaan sampah sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan di perkotaan, jika sebelumnya sampah seringkali dianggap kotor yang tidak ternilai, maka saat ini sampah dapat diolah dan bermanfaat serta berdaya jual secara ekonomi.” Tutur Prof. Dr. Erno Suharini, M.Si

Sementara itu, Ervando Tommy Al-Hanif, S.T., M.T. dalam paparannya menyampaikan prosedur atau langkah-langkah pengelolaan sampah dengan menggunakan lalat BSF. Ia menyampaikan bahwa Maggot dihasilkan oleh serangga bernama lalat Black Soldier Fly atau BSF. Siklus hidup hewan tersebut kurang lebih 40-43 hari.  Bermula dari telur, bayi larva, larva, prepupa, dan pupa hingga menjadi lalat BSF dan mati.

Ervando menyampaikan bahwa prinsip pengelolaan sampah dengan Maggot adalah dengan memelihara larva BSF yang berfungsi sebagai pengurai sampah organik. Ia juga menjelaskan tentang kegunaan dan potensi dari Maggot.

“prinsip pengelolaan sampah dengan Maggot adalah dengan memelihara larva BSF yang berfungsi sebagai pengurai sampah organik. Maggot akan tumbuh besar dengan memakan sampah organik. Dan ketika Maggot sudah tumbuh hingga tahap larva, Maggot dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan unggas yang kaya akan nutrien. Potensi Maggot sebagai pakan ternak inilah yang menjadikannya dapat menghasilkan rupiah secara berkelanjutan.” Jelas Ervando Anggota Tim Pengabdian UNNES.

Para peserta pengabdian masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan. Setelah memaparkan materi, Ervando membuka sesi tanya jawab seputar Maggot. Kegiatan pengabdian kemudian ditutup dengan sesi foto bersama. Selanjutnya, tim pengabdian masyarakat dari UNNES akan terus memberikan pendampingan kepada anggota KWT Puspitasari Sampangan dalam pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan Maggot hingga nantinya mereka bisa mandiri.

Exit mobile version