Mengatasi Kemiskinan Melalui Urban Farming di Kota Semarang

Zero Hunger

SEMARANGKITA.ID– Mengatasi kemiskinan melalui pertanian perkotaan atau dengan istilah lain yaitu Urban Farming. Hal ini sejalan dengan Tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke dua yaitu zero Hunger atau Nol Kelaparan. Kemiskinan merupakan permasalahan global yang pastinya di setiap negara mengalaminya bahkan kota- kota besar yang ada di Indonesia salah satunya adalah Kota Semarang. Tren tingkat kemiskinan selama sepuluh tahun terakhir di Kota Semarang Pasca Pandemi mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Tahun 2022 Jumlah penduduk miskin di Kota Semarang saat ini mencapai 85, 45 ribu jiwa. Adapun jika dipresentasikan tingkat kemiskinan di Kota Semarang mencapai 4,56 persen.

Jumlah penduduk yang terus bertambah tanpa di Imbangi kesediaan pangan akan meningkatkan angka kemiskinan atau krisis pangan. Oleh Karena itu pentingnya ketahanan pangan untuk mengatasi tingkat kemiskinan guna mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke dua yaitu Zero Hunger atau tanpa Kelaparan. Adapun kata lain dari Zero Hunger yaitu menghilangkan Kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

Sebagai upaya untuk mengatasi tingkat kemiskinan dan mewujudkan Zero hunger Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Semarang mendorong Kelompok Tani Kota Semarang untuk melaksanakan program pembangunan berkelanjutan melalui urban farming. Urban Farming sendiri memiliki makna yaitu pemanfaatan lahan sempit didaerah perkotaan adapun bentuk urban farming diantaranya adalah

  • Budidaya Tanaman Ke arah atas (Vertikal)
  • Hidroponik (Budidaya Pertanian Berbasis air)
  • Aeroponik (Budidaya Pertanian Berbasis udara)

Salah satu Kelompok tani yang sudah melakukan urban farming adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Puspitasari yang ada RW III Kelurahan Sampangan Kota Semarang. Urban Farming yang diterapkan oleh Kelompok Tani Puspitasri yaitu hidroponik dan juga yang konvenional atau menggunakan media tanah. Jenis Tanaman yang ditanam pada urban farming Kelompok Tani Puspitasari yaitu sayuran dan buah-buahan. Sayuran yang ditanam diantaranya adalah kangkung, pakcoy, bayam, terong, slada air, dan bunga kol. Sistem tanamnya dilakukan secara bergilir. Selain sayuran di urban farming KWT Puspitasari ada tanaman buah-buahan seperti buah jeruk dan masih banyak lainnya. Kesimpulannya urban farming bisa menjadi alternatif untuk mengatasi kemiskinan dan krisis pangan.

Writer: Siti Asiah

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *