HomeHeadlinePentingnya Konservasi Air, Tim Pengabdian UNNES Mengadakan Sosialisasi Program Pemanenan Air Hujan (PAH) dan Lubang Resapan Biopori di Desa Geyer
Semarangkita.id –Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si, melaksanakan sosialisasi Program Pemanenan Air Hujan (PAH) dan Lubang Resapan Biopori kepada masyarakat, Selasa (30/07/2024). Kegiatan Pengabdian diselenggarakan di RT.04 RW.01 Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari masyarakat setempat yang selama ini mengalami kesulitan air bersih.
Sumber; Dokumentas Tim Pengabdian UNNES
Tim pengabdian yang terdiri dari Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati., M.Si., Prof. Dr. Tri Marhaeni Pudji A., M.Hum., Prof. Dr. Ir Saratri Wilonoyudho M. Si., Dr. Puji Hardati, M.Si., Ervando Tommy Al-Hanif, S.T, M.T., dan Jamhur, M.T.,. Tim Pengabdian UNNES hadir untuk memberikan pengetahuan dan praktik langsung tentang pentingnya pemanenan air hujan dan pembuatan lubang resapan biopori. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air dan upaya mitigasi bencana banjir.
Cara Pemanen Air Hujan (PAH) Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdian UNNES
Sebagai Informasi Desa Geyer selama ini menghadapi permasalahan serius terkait ketersediaan air bersih. Pada musim kemarau, banyak sumur warga yang mengering. Hal itu menyebabkan warga harus membeli air dengan harga mahal atau mengambil air dari sumber yang jauh. Permasalahan ini semakin diperparah dengan kondisi topografi desa yang kurang mendukung penyerapan air hujan secara optimal. Sehingga banyak air hujan yang terbuang sia-sia tanpa terserap ke dalam tanah.
Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pemaparan mengenai manfaat pemanenan air hujan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si. . Selain itu, lubang resapan biopori diperkenalkan sebagai teknologi sederhana yang efektif untuk meningkatkan penyerapan air tanah dan mengurangi genangan.
“Pemanenan air hujan dapat menjadi solusi masalah kekurangan air yang melanda Desa Geyer. Selain itu pemanenan air hujan sebagai upaya mitigasi banjir saat musim hujan. Selain itu teknologi sederhana yang bisa diterapkan oleh masyarakat Desa Geyer untuk meningkatkan penyerapan air tanah dan mengurangi genangan adalah dengan membuat lubang resapan biopori” Papar Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.
Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdian UNNES
Para peserta kemudian diajak untuk melihat langsung praktik pembuatan lubang resapan biopori. Tim Pengabdian memberikan demonstrasi cara membuat lubang resapan yang baik dan benar. Masyarakat terlihat antusias dan aktif bertanya tentang cara memelihara dan memaksimalkan manfaat dari lubang resapan ini.
Sumber: dokumentasi Tim Pengabdian UNNES
Menariknya Tim Pengabdian juga menyediakan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana masyarakat dapat langsung berkonsultasi mengenai masalah yang mereka hadapi terkait pengelolaan air dan lingkungan. Ibu Hj. Sri Budiati, Kepala Desa Geyer, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini dan berharap program serupa dapat terus berlanjut untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di desa mereka.
“Sosialisasi program Pemanenan Air Hujan (PAH) dan lubang resapan biopori ini sangat bermanfaat, saya berarap program serupa dapat terus berlanjut untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Desa Geyer.”Ujar Ibu Hj. sri Budiati Kepala Desa Geyer.
Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan tim pengabdian. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya menjaga dan memanfaatkan sumber daya air dengan bijak.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Geyer dan menjadi inspirasi untuk terus melakukan inovasi dalam konservasi lingkungan